Rabu, 07 Januari 2015

H.M. AMIR USKARA CALON BUPATI GOWA PERIODE 2015 - 2020

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel, Amir Uskara merapat ke Partai Demokrat untuk berkoalisi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Gowa 2015 nanti.
Amir membidik kursi bupati Gowa untuk periode 2015-2020. Guna memuluskan langkah politiknya, Amir disebut-sebut mengincar salah satu birokrat kalangan atas di Pemkab Gowa sebagai calon pendampingnya.
Amir yang baru saja terpilih jadi anggota DPR RI tak menampik telah melakukan pertemuan dengan mantan ketua DPD Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin untuk membahas rencana koalisi PPP-Demokrat di Pilkada Gowa. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Makassar, pasca lebaran Idul Fitri lalu.“Hahaha, kenapa kalian lebih tahu soal Pilkada Gowa. Kalau Demokrat iya, namun itu hanya komunikasi awal,” jelas Amir melalui telepon selulernya, Minggu (10/8).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Makassar, calon pendamping Amir adalah sekretaris daerah Kabupaten Gowa Yusuf Sommeng. Namun, Amir mengelak saat ditanya perihal rencana duet Amir Uskara-Yusuf Sommeng ini.
Demi memantapkan langkahnya maju sebagai calon bupati Gowa, Amir meminta masukan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Gowa. Selain DPC Gowa, secara besamaan Amir juga mengumpulkan 10 DPC PPP lainnya di Sulsel yang akan menggelar Pilkada serentak 2015 mendatang. “Akhir pekan ini, DPW mengkumpulkan 11 DPC daerah yang akan menggelar Pilkada serentak. Salah satunya untuk mendengarkan masukan, apakah menginginkan saya maju atau tidak,” jelasnya.
Dikomposisi kursi anggota DPRD Gowa periode 2014-2019, PPP mendapatkan 6 kursi, sedangkan Demokrat 5 kursi. Di Pilgub Suslel tahun lalu, Demokrat dan PPP berseberangan. Demokrat mengusung Ilham Arief Sirajuddin-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar, sementara PPP berada dibelakang Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang.
Sementara itu, Ilham Arief Sirajuddin saat dikonfirmasi mengaku membuka pintu koalisi untuk semua partai, termasuk PPP. Khusus di Gowa, kata Ilham, koalisi menjadi penting, pasalnya kursi Demokrat tidak cukup untuk mengajukan calon sendiri.“Kalau Demokrat siapa saja pasti kita terima, kursi kami memang tidak cukup kalau mengusung sendiri,” jelas mantan Wali Kota Makassar dua periode ini.
Dia juga menjelasan, syarat calon bupati dan calon wakil bupati yang akan didukung Demokrat di Pilkada. “Kalau persoalan figur ada mekanisme, hal yang paling utama acuannya survei, kami mau menang,” tuturnya. -

0 komentar:

Posting Komentar